Pembuatan Pupuk Cair
Organik
Bahan dan
Alat:
·
1 liter bakteri
·
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan
menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus,
damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
·
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
·
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan
dicairkan dengan air
·
30 kg kotoran hewan
·
Air secukupnya
·
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat
Cara
Pembuatan:
Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam
ember. Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember. Larutkan bakteri ke
dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat. Setelah 8-10
hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.
Saring dan
masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan. Ampas
sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter,
tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10
hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian
seterusnya.
Kegunaan:
Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40
hari. Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah
diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan
langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan.
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan
untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk
pestisida lainnya seperti tembakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar