PEDOMAN TEKNIS
CARA
PANEN DAN PASCA PANEN CABE
A.
PANEN CABE
Pada saat tanaman
berumur 75 – 85 hst yang ditandai dengan buahnya yang padat dan warna merah menyala, buah cabe siap
dilakukan pemanenan pertama. Umur panen cabe tergantung varietas yang
digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi pemupukan yang digunakan serta
kesehatan tanaman. Tanaman cabe dapat dipanen setiap 2 – 5 hari sekali
tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.
Pemanenan
dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan agar cabe
dapat disimpan lebih lama. Buah cabe yang rusak akibat hama atau penyakit harus
tetap di panen agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabe sehat. Pisahkan
buah cabe yang rusak dari buah cabe yang sehat.
Waktu panen
sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal
akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.
B.
PASCA PANEN CABE
Hasil panen yang
telah dipisahkan antara cabe yang sehat dan yang rusak, selanjutnya dikumpulkan
di tempat yang sejuk atau teduh sehingga cabe tetap segar .
Untuk mendapatkan
harga yang lebih baik, hasil panen dikelompokkan berdasarkan standar kualitas
permintaan pasar seperti untuk
supermarket, pasar lokal maupun pasar
eksport.
Setelah buah cabe
dikelompokkan berdasarkan kelasnya, maka pengemasan perlu dilakukan untuk
melindungi buah cabe dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Kemasan dapat
dibuat dari berbagai bahan dengan memberikan ventilasi. Cabe siap
didistribusikan ke konsumen yang membutuhkan cabe segar.
Dengan penerapan
teknologi budidaya, penangganan pasca panen yang benar dan tepat serta
penggunaan benih hibrida yang tahan hama penyakit dapat meningkatkan produksi
cabe yang saat ini banyak dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar