BUDIDAYA JAMUR TIRAM DENGAN
BERBAGAI MEDIA
- JAMUR TIRAM
Jamur Tiram
atau Oyster Mushroom merupakan
jamur perombak kayu. Ada beberapa spesies yaitu Pleurotus ostreatus (Tiram putih), Pleutorus flabelatus (Tiram merah), Pleurotus sajor-caju, P. sapidus, P. cornucopiae, dan P. eryngii. Jamur ini dapat tumbuh
pada serbuk gergaji, jerami padi, sekam, limbah kapas, limbah daun teh, klobot
jagung, ampas tebu, limbah kertas, dan bahan lignoselulosa lain. Jamur Tiram (Pleurotus sp) termasuk Basidiomycetes kelompok white rot fungi. Jamur ini
banyak ditanam karena menghasilkan badan buah yang dapat dimakan. Setelah
pertumbuhan miselium kurang lebih 30 hari, dengan induksi cahaya dan diberi
aerasi serta kelembapan yang cukup maka akan muncul badan buah. Bentuk badan
buah sangat tergantung pada tempat tumbuhnya. Apabila tumbuh di sisi samping
substrat, badan buah sering tidak bertangkai, atau bertangkai pendek yang letaknya
asimetri (seperti kerang). Jamur Tiram dapat ditanam pada bahan yang mengandung
lignoselulosa tanpa dipersiapkan lebih dahulu seperti difermentasi atau tanpa
dikomposkan terlebih dahulu. Pertumbuhan miselium pada bagas lebih cepat
dibandingkan jerami dan sekam padi. Untuk jamur Tiram putih sangat cocok
ditanam pada media kayugergajian dari kayu Albizia.
- Teknik Penyiapan Substrat
Untuk menyiapkan
substrat dapat digunakan metode Till, yaitu substrat dipanaskan pada suhu
121oC, 100oC atau 800C, kemudian didinginkan dan ditanami bibit jamur. Metode
ini dapat dikembangkan untuk
menghasilkan substrat secara mekanis dan kontinyu. Dengan pemanasan, kualitas substrat
meningkat, karena meningkatkan kandungan bahan terlarut air dan glukosa. Selain
itu pemanasan akan mematikan organisme lain, sehingga mengurangi tumbuhnya
jamur lain yang tidak diinginkan.
- Faktor- faktor Lingkungan Yang Berpengaruh
Faktor lingkungan
yang berpengaruh meliputi suhu, sinar matahari, pH, CO2, kelembapan, kandungan
air, ukuran partikel, viabilitas kultur, dan kontaminan. Kandungan air pada
media penanaman yang sesuai untuk pertumbuhan miselium adalah 60 - 70%. Ukuran
partikel substrat untuk jerami adalah 2 - 3 cm. Kelembapan relatif udara
minimum 75%. Suhu optimum untuk pertumbuhan miselium adalah 250C, dan pH
optimumnya 5,5 - 6,5. Faktor viabilitas kultur sangat penting diperhatikan.
Jamur yang telah berulang kali dipindahkan dari media PDA/MEA pertumbuhan
miselianya kurang baik. Untuk mempertahankan viabilitas sebaiknya digunakan
kultur dari spora tunggal.
- Persiapan Kultur jamur pada MEA
Media MEA dibuat
dari Malt extract 5,0 g, pepton 1,0 g, KH2PO4 0,5 g, MgSO4.7H2O 0,5 g, FeCl3 1%
1,0 g, Yeast extract 0,1 g, tepung kedelai 10 g, agar 15 g dan air 1 liter.
Semua bahan dicampur dan disterilkan 1210C 15 menit. Miselium jamur Pleurotus ostreatus ditumbuhkan pada
media MEA sampai umur 2 minggu. Untuk pemula yang belum trampil membuat kultur jamur
maupun bibit jamur, dapat langsung menanam jamur dari bibit yang sudah jadi.
- Persiapan Inokulum Jamur
Kayu gergajian
atau bubuk ampas tebu atau jerami atau sekam kemudian dicampur dengan bekatul,
kapur, gips, dan TSP, dan dilembabi dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam
kantong-kantong plastik. Selanjutnya disterilkan selama 30 menit pada suhu
1210C tekanan 2 atm menggunakan alat otoklaf. Setelah itu dibiarkan semalam dan
paginya diinokulasi dengan miselium jamur yang ditumbuhkan pada MEA. Diinkubasi
selama 1 bulan dalam keadaan gelap pada suhu kamar. Setelah miselium jamur
tumbuh merata, siap digunakan sebagai inokulum atau bibit jamur.
- Persiapan Substrat (media tanam)
Sebelum membuat
media tanam perlu tahu dahulu contoh komposisi bahan media sebagai berikut: Kayu
gergajian 100 kg; Bekatul 10 kg; Kapur gamping 1,5 kg; Gips 0,5 kg; TSP 0,5 kg.
Pada komposisi ini kayu gergajian dapat diganti dengan ampas tebu (bagas),
jerami, sekam atau bahan lain yang mengandung lignoselulosa.
Cara membuat media tanam adalah dengan mencampur semua
bahan, kemudian ditambah air hingga kandungan airnya 60% dan dimasukkan ke
dalam polibag. Saat memasukkan campuran media ke dalam polibag sambil dilakukan
pemadatan media. Selanjutnya disterilkan pada suhu 1210C, menggunakan uap panas
bertekanan 2 atm atau 15 psi selama 30 menit. Apabila tidak memungkinkan maka
bisa dengan aliran uap panas suhu 1000C selama 2 jam, atau suhu 800C selama 4
jam. Setelah disterilkan dibiarkan selama semalam.
- Inokulasi Jamur
Bahan
diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur yang telah
disiapkan. Bibit yang dimasukkan ke dalam media tanam adalah sebanyak 2%. Untuk
memasukkan bibit sebaiknya dilakukan dengan cepat di tempat khusus yang bersih
dari jamur lain. Biasanya tempat dan alat disterilkan dulu dengan disemprot
alkohol. Untuk mengambil bibit digunakan pinset yang sudah disterilkan dengan
dipanaskan di atas lampu spiritus kemudian dicelup ke dalam alkohol. Inokulasi
sangat menentukan keberhasilan penanaman jamur, sehingga perlu ketrampilan cara
inokulasi yang benar. Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap
selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang terang (penerangan
kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium jamur yang berwarna
putih sudah tumbuh memenuhi media.
- Pembentukan Badan Buah
Untuk merangsang tumbuhnya badan buah jamur
(bagian jamur yang dipanen untuk konsumsi), maka di bagian samping polibag
dirobek dengan silet sepanjang 5 cm. Apabila menggunakan polibag yang telah
berlubang, tinggal menyemprot halus dengan air 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore
hari). Cara ini dilakukan sampai terbentuk primordia (calon) badan buah. Setelah
terbentuk badan buah semprotan dikurangi menjadi 2 kali sehari. Kelembaban
udara sangat menentukan terbentuknya badan buah yang sempurna. Setelah pileus
(tudung jamur) dari badan buah membuka penuh menjadi berbentuk seperti kerang,
maka badan buah siap dipanen. Panen dilakukan dengan mencabut badan buah jamur
berikut tangkai jamurnya. Panen yang terlambat menghasilkan jamur yang semakin
liat sehingga tidak disukai konsumen. Setelah dipanen, jamur dapat dipasarkan
dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering. Untuk menyimpan jamur segar
dapat diletakkan di dalam almari pendingin, walaupun tidak bisa tahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar