PEDOMAN TEKNIS
BUDIDAYA TERNAK SAPI
A. PENDAHULUAN
Kandang dapat dibuat
dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki.
Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua
jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua
jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan. Pembuatan kandang untuk
tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas
ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi
ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar
sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus
diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai
terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi.
Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat. Seluruh
bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih
dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya. Ukuran
kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2
m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup
1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di
sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%.
Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga
dataran tinggi (> 500 m). Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan
tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok
yang meliputi konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.
1) Konstruksi
dan letak kandang
Konstruksi kandang sapi seperti
rumah kayu. Atap kandang berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring.
Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan
agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang
tampak, termasuk kencing sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang tetap
kering. Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang berasal dari
kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka
agar sirkulasi udara didalamnya lancar. Termasuk dalam rangkaian penyediaan
pakan sapi adalah air minum yang bersih. Air minum diberikan secara ad libitum,
artinya harus tersedia dan tidak boleh kehabisan setiap saat. Kandang harus
terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari
harus dapat menembus pelataran kandang. Pembuatan kandang sapi dapat dilakukan
secara berkelompok di tengah sawah/ladang.
2) Ukuran Kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya
diperhitungkan lebih dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang
untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. edangkan untuk seekor sapi
betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1 m.
3) Perlengkapan Kandang
Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan
dan minum, yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap.
Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak
diinjak-injak/ tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen
berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai. Dengan
demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur didalamnya. Perlengkapan lain
yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk
memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang
agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk
memandikan sapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar