HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN CABE HIBRIDA
Hama yang sering
menyerang tanaman cabe adalah : Ulat tanah atau Agrotis Ipsilon, Thrips, Ulat
grayak atau Spodoptera litura, Lalat buah atau Dacus verugenius, Aphids hijau
/kutu daun, Tungau / mite, Nematode puru akar
Ulat Tanah dengan nama latin Agrotis
ipsilon, biasa menyerang tanaman cabe yang baru pindah tanam, yaitu dengan cara
memotong batang utama tanaman hingga roboh bahkan bisa sampai putus. Untuk
tindakan pencegahan dapat dilakukan penyemprotan insektisida Turex WP dengan
konsentrasi 0,25 – 0,5 g/liter bergantian dengan insektisida Direct 25ec dengan
konsentrasi 0,4 cc/liter atau insentisida Raydok 28ec dengan konsentrasi
0,25-0,5 cc/liter sehari sebelum pindah tanam.
Ulat grayak pada
tanaman cabe biasa menyerang daun, buah dan tanaman yang masih kecil. Untuk
tindakan pengendalian dianjurkan menyemprot pada sore atau malam hari dengan
insektisida biologi TurexWP bergantian dengan insektisida Raydok 28ec atau
insektisida Direct 25ec.
Lalat buah gejala
awalnya adalah buah berlubang kecil, kulit buah menguning dan kalau dibelah
biji cabe berwarna coklat kehitaman dan pada akhirnya buah rontok. Untuk
pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan membuat perangkap dengan
sexferomon atau dengan penyemprotan insektisida Winder 100EC dengan konsentrasi
0,5 sampai 1 cc per liter bergantian dengan insektisida Promectin 18ec dengan
konsentrasi 0,25-0,5 cc/liter atau dengan insektisida Cyrotex 75sp dengan
konsentrasi 0,3-0,6 g/liter.
Hama Tungau atau
mite menyerang tanaman cabe hingga daun berwarna kemerahan, menggulung ke atas,
menebal akhirnya rontok. Untuk penengendalian dan pencegahan semprot
dengan akarisida Samite 135EC dengan
konsentrasi 0,25 – 0,5 ml / liter air
bergantian dengan insektisida Promectin 18ec dengan konsentrasi 0,25-0,5
cc/liter.
Tanaman yang terserang
hama thrips, bunga akan mengering dan rontok. Sedangkan apabila menyerang
bagian daun pada daun terdapat bercak keperakan dan menggulung. Jika daun
terserang aphids, daun akan menggulung kedalam, keriting, menguning dan rontok.
Untuk pencegahan dan pengendalian lakukan penyemprotan dengan insektisida
Winder 25 WP dengan konsentrasi 100 – 200 gr / 500 liter air / ha atau dengan
Winder 100EC 125 – 200 ml / 500 liter air / Ha bergantian dengan insektisida
Promectin 18ec dengan konsentrasi 0,25-0,5 cc/liter.
Nematoda merupakan
organisme pengganggu tanaman yang menyerang daerah perakaran tanaman cabe. Jika
tanaman terserang maka transportasi bahan makanan terhambat dan pertumbuhan
tanaman terganggu. Selain itu kerusakan akibat nematode dapat memudahkan bakteri
masuk dan mengakibatkan layu bakteri. Pencegahan yang efektif adalah dengan
menanam varietas cabe yang tahan terhadap nematode dan melakukan penggiliran
tanaman. Dan apabila lahan yang ditanami merupakan daerah endemi, pemberian
nematisida dapat diberikan bersamaan dengan pemupukan.
Penyakit yang
sering menyerang tanaman cabe diantaranya adalah · Rebah semai, Layu Fusarium, Layu
bakteri, Antraknose / patek, usuk Phytophthora, Bercak daun Cercospora, Penyakit
Mozaik Virus.
Penyakit
anthracnose buah. Gejala awalnya adalah kulit buah akan tampak mengkilap,
selanjutnya akan timbul bercak hitam yang kemudian meluas dan akhirnya
membusuk. Untuk pengendaliannya semprot dengan fungisida Kocide 54 WDG dengan
konsentrasi 1 sampai 2 g / l air bergantian dengan fungisida Victory 80wp
dengan konsentrasi 1 – 2 g / liter air.
Penyakit busuk
Phytopthora gejalanya adalah bagian tanaman yang terserang terdapat bercak
coklat kehitaman dan lama kelamaan membusuk. Penyakit ini dapat menyerang
tanaman cabe pada bagian daun, batang maupun buah. Pengendaliannya adalah
dengan menyemprot fungisida Kocide 77 wp dengan dosis 1,5 – 3 kg / Ha
bergantian dengan fungisida Victory 80WP konsentarsi 2 sampai 4 gram / liter
dicampur dengan fungisida sistemik Starmyl 25 wp dengan dosis 0,8 – 1 g / liter
Rebah semai (
dumping off ) . Penyakit ini biasanya menyerang tanaman saat dipersemaian.
Jamur penyebabnya adalah Phytium sp. Untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan
perlakuan benih dengan Saromyl 35SD dan menyemprot fungisida sistemik Starmyl
25WP saat dipersemaian dan saat pindah tanam dengan konsentrasi 0,5 sampai 1
gram / liter.
Penyakit layu
fusarium dan layu bakteri pada tanaman cabe biasanya mulai menyerang tanaman
saat fase generatif. Untuk mencegahnya dianjurkan penyiraman Kocide 77WP pada
lubang tanam dengan konsentrasi 5 gram / liter / lima tanaman, mulai saat
tanaman menjelang berbunga dengan interval 10 sampai 14 hari.
Penyakit bercak
daun cabe disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici. Gejalanya berupa bercak
bercincin, berwarna putih pada tengahnya dan coklat kehitaman pada tepinya.
Pencegahannya dapat dilakukan dengan menyemprot fungisida Kocide 54WDG
konsentrasi 1,5 sampai 3 gram / liter bergantian dengan fungisida Victory 80WP
konsentrasi 2 sampai 4 gram / liter dengan interval 7 hari.
Penyakit mozaik
virus. Saat ini belum ada pestisida yang mampu mengendalikan penyakit mozaik
virus ini. Dan sebagai tindakan pencegahan dapat dilakukan pengendalian
terhadap hewan pembawa virus tersebut yaitu aphids.
Untuk pencegahan serangan
hama penyakit, gunakan benih cabe hibrida yang tahan terhadap serangan hama
penyakit dan yang telah diberi perlakuan pestisida. Apabila terjadi serangan
atau untuk tujuan pencegahan lakukan aplikasi pestisida sesuai OPT yang
menyerang atau sesuai petunjuk petugas penyuluh lapang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar