Selasa, 27 Agustus 2013

Ayam Cemani


AYAM CEMANI

Ayam Kedu merupakan salah satu jenis kekayaan alam (fauna) yang sudah populer dan mempunyai karakteristik spesifik serta keunggulan produktivitas dibandingkan dengan ayam buras pada umumnya. Keunggulan yang dimiliki ayam Kedu diantaranya: (1) secara sosial – budaya ayam Kedu merupakan ternak kesenangan/hobi dan sebagian masyarakat menggunakan ayam Kedu untuk keperluan-keperluan tertentu seperti obat/jamu, ritual, upacara tradisional dll.) (2) dari segi produksi ayam Kedu mempunyai produksi telur dan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam lokal lainnya, (3) secara ekonomi hargaproduk ayam Kedu baik telur maupun ayam pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan ayam lokallainnya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam Kedu mempunyai produktivitas yang lebih tinggi baik sebagai penghasil telur maupun daging dibandingkan ayam lokal lainnya. Namun pengembangan ayam Kedu mempunyai beberapa kendala/tantangan, diantaranya populasi yang rendah, tingginya angkamortalitas anak, standarisasi/sertifikasi ayam belum ada. Oleh karena itu dalam pengembangan ayam Kedu sebagai komoditas unggulan disarankan beberapa hal sebagai berikut (1) dilakukan pengembangan potensiayam Kedu baik sebagai penghasil daging maupun telur (2) mengevaluasi dan mengaktifkan lagi peran UPT,kelompok-kelompok tani dan instansi terkait, sesuai bidang tugasnya masing-masing (3) pengembangan ayam Kedu perlu dilakukan kerjasama lintas sektoral terutama dengan Dinas Pariwisata, hal ini sekaligus untukmendukung/mengembangkan lokasi wisata yang ada di sekitar Kabupaten Temanggung.
Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli berasal dari propinsi Jawa Tengah. Kata cemani diambil dari bahasa Jawa yang artinya hitam legam. Warna hitam legam menyelimuti tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga mulut, bulu,lubang dubur, kaki dan cakar. Konon ayam Cemani sempurna memiliki presentase warna hitam 100% sampai warna darah, daging dan tulang, tapi sampai sekarang ini belum dilaporkan adanya cemani dengan warna hitam 100%. Selama warna hitam yangmenyelimuti tubuh luar, lidah dan rongga mulut, maka ayam ini dikatakan ayam Cemani murni.
Asal muasal ayam Cemani adalah ayam Kedu hitam, yang banyak dipelihara olehmasyarakat di desa Kedu, desa Beji dan desa Kahuripan Kecamatan Kedu KabupatenTemanggung, propinsi Jawa Tengah. Di ketiga desa ini ayam Kedu sudah dipelihara sejakawal abad 20. Ayam Kedu yang diklaim mempunyai berbagai nama sesuai warna yaitu Kedu Hitam (lebih dari 90,6%), ayam Kedu Putih (3,4%), ayam Kedu Coklat (0,2%), ayam Kedu Kelabu (0,1%) dan ayam Kedu Lurik (5,7%). Ayam Cemani berasal dari ayam Kedu Hitam yang diseleksi tersebut sudah dilakukan, yang jelas populasinya semakin bertambah dibandingkan 10 tahun yang lalu.
Tabel 1. Produksi telur ayam lokal yang dipaliharapada kondisi yang sama selama 52 minggu
No
Jenis ayam
Produksi telur (% hen day)
1
Kedu hitam

58,8%

2
Kedu putih

54,0%

3
Nunukan

50,0%

4
Buras

41,3%

5
Pelung
32,0%
Sumber: CRESSWELL dan GUNAWAN (1982)
Ayam Cemani banyak terlihat di sepanjang jalan protokol kabupaten Temanggung, dijaja olehmasyarakat setempat dengan harga bervariasi mulai puluhan ribu sampai beberapa jutarupiah.Menurut Muryanto, penulis “Mengenal Lebih Jauh Ayam Cemani”, ayam Cemani dapat diperbanyak dengan mengawinkan sesama ayam Cemani, yang akan menghasilkan anakanakberwarna hitam legam dan berwarna tidak hitam legam. Anak-anak ayam yang berwarna hitam legam kemudian dinamakan ayam Cemani, sedangkan anak-anak ayamyang berwarna lain dinamakan ayam Kedu hitam untuk yang hitam, putih untuk yangputih dan atau ayam Kedu warna lain untuk setiap warna yang muncul. Masyarakatumumnya memperlakukan ayam Cemaninya lebih baik dari ayam Kedu, karenadiharapkan dapat dijual dengan harga tinggi.Keberadaan ayam Cemani ditinjau dari aspek sumberdaya plasma nutfah, merupakan suatu keuntungan, karena bertambahnya satu lagi ayam lokal khas.
Tabel 2. Pertumbuhan ayam Kedu hitam jantan
Umur
(minggu)
Bobot jantan (gr)
Konsumsi pakan (gr)
DOC
30,25
-
2
98,26
168,1
4
252,98
273,7
6
571,32
418,5
8
681,40
748,1
10
969,56
901,1
12
1225,96
1029,7
14
1541,82
1088,5
16
1761,84
1140.3
18
1981,22
1259,6
20
2157,40
1380,4
Sumber:  MURYANTO dan SUBIHARTA (1989)
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari ayam Cemani ini adalah bisa sebagai ayam hias untuk kesenangan seperti halnya ayam Pelung, ayam Bekisar atau ayam Kapas.Lalu bagaimana caranya untuk memelihara dan/atau memperbanyak ayam Cemani. Dari sumber informasi tentang pemelihara ayam Cemani di lokasi asal sumber, ternyata tidak diperoleh suatu keterangan yang khusus untuk memelihara warna hitam tersebut. Memang secara ilmiah warna tampilan ayam tidak mudah untuk dipengaruhi oleh lingkungan seperti pakan atau suhu. Sifat warna lebih banyak dipengaruhi gen yang diturunkan daritetuanya. Oleh karena itu dalam upaya memelihara ayam Cemani, tata cara pemeliharaan ayam Kedu sebagai jenis ayam yang paling dekat kekerabatannya dapat diaplikasikanpada ayam Cemani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar