Ayam Kedu merupakan salah satu
jenis kekayaan alam (fauna) yang sudah populer dan mempunyai karakteristik
spesifik serta keunggulan produktivitas dibandingkan dengan ayam buras pada
umumnya. Keunggulan yang dimiliki ayam Kedu diantaranya: (1) secara sosial –
budaya ayam Kedu merupakan ternak kesenangan/hobi dan sebagian masyarakat
menggunakan ayam Kedu untuk keperluan-keperluan tertentu seperti obat/jamu,
ritual, upacara tradisional dll.) (2) dari segi produksi ayam Kedu mempunyai
produksi telur dan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam lokal
lainnya, (3) secara ekonomi hargaproduk ayam Kedu baik telur maupun ayam pada
umumnya lebih mahal dibandingkan dengan ayam lokallainnya. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa ayam Kedu mempunyai produktivitas yang lebih
tinggi baik sebagai penghasil telur maupun daging dibandingkan ayam lokal
lainnya. Namun pengembangan ayam Kedu mempunyai beberapa kendala/tantangan,
diantaranya populasi yang rendah, tingginya angkamortalitas anak, standarisasi/sertifikasi
ayam belum ada. Oleh karena itu dalam pengembangan ayam Kedu sebagai komoditas
unggulan disarankan beberapa hal sebagai berikut (1) dilakukan pengembangan
potensiayam Kedu baik sebagai penghasil daging maupun telur (2) mengevaluasi dan
mengaktifkan lagi peran UPT,kelompok-kelompok tani dan instansi terkait, sesuai
bidang tugasnya masing-masing (3) pengembangan ayam Kedu perlu dilakukan
kerjasama lintas sektoral terutama dengan Dinas Pariwisata, hal ini sekaligus
untukmendukung/mengembangkan lokasi wisata yang ada di sekitar Kabupaten
Temanggung.
Ayam
Cemani merupakan ayam lokal asli berasal dari propinsi Jawa Tengah. Kata cemani
diambil dari bahasa Jawa yang artinya hitam legam. Warna hitam legam
menyelimuti tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata,
lidah, rongga mulut, bulu,lubang dubur, kaki dan cakar. Konon ayam Cemani
sempurna memiliki presentase warna hitam 100% sampai warna darah, daging dan
tulang, tapi sampai sekarang ini belum dilaporkan adanya cemani dengan warna
hitam 100%. Selama warna hitam yangmenyelimuti tubuh luar, lidah dan rongga
mulut, maka ayam ini dikatakan ayam Cemani murni.
Asal
muasal ayam Cemani adalah ayam Kedu hitam, yang banyak dipelihara
olehmasyarakat di desa Kedu, desa Beji dan desa Kahuripan Kecamatan Kedu
KabupatenTemanggung, propinsi Jawa Tengah. Di ketiga desa ini ayam Kedu sudah
dipelihara sejakawal abad 20. Ayam Kedu yang diklaim mempunyai berbagai nama
sesuai warna yaitu Kedu Hitam (lebih dari 90,6%), ayam Kedu Putih (3,4%), ayam
Kedu Coklat (0,2%), ayam Kedu Kelabu (0,1%) dan ayam Kedu Lurik (5,7%). Ayam
Cemani berasal dari ayam Kedu Hitam yang diseleksi tersebut sudah dilakukan, yang
jelas populasinya semakin bertambah dibandingkan 10 tahun yang lalu.
Tabel 1. Produksi telur ayam lokal
yang dipaliharapada kondisi yang sama selama 52 minggu
No
|
Jenis ayam
|
Produksi telur (% hen day)
|
1
|
Kedu hitam
|
58,8%
|
2
|
Kedu putih
|
54,0%
|
3
|
Nunukan
|
50,0%
|
4
|
Buras
|
41,3%
|
5
|
Pelung
|
32,0%
|
Sumber:
CRESSWELL dan GUNAWAN (1982)
Ayam
Cemani banyak terlihat di sepanjang jalan protokol kabupaten Temanggung, dijaja
olehmasyarakat setempat dengan harga bervariasi mulai puluhan ribu sampai
beberapa jutarupiah.Menurut Muryanto, penulis “Mengenal Lebih Jauh Ayam
Cemani”, ayam Cemani dapat diperbanyak dengan mengawinkan sesama ayam Cemani,
yang akan menghasilkan anakanakberwarna hitam legam dan berwarna tidak hitam
legam. Anak-anak ayam yang berwarna hitam legam kemudian dinamakan ayam Cemani,
sedangkan anak-anak ayamyang berwarna lain dinamakan ayam Kedu hitam untuk yang
hitam, putih untuk yangputih dan atau ayam Kedu warna lain untuk setiap warna
yang muncul. Masyarakatumumnya memperlakukan ayam Cemaninya lebih baik dari
ayam Kedu, karenadiharapkan dapat dijual dengan harga tinggi.Keberadaan ayam
Cemani ditinjau dari aspek sumberdaya plasma nutfah, merupakan suatu
keuntungan, karena bertambahnya satu lagi ayam lokal khas.
Tabel 2. Pertumbuhan ayam Kedu
hitam jantan
Umur
(minggu)
|
Bobot jantan (gr)
|
Konsumsi pakan (gr)
|
DOC
|
30,25
|
-
|
2
|
98,26
|
168,1
|
4
|
252,98
|
273,7
|
6
|
571,32
|
418,5
|
8
|
681,40
|
748,1
|
10
|
969,56
|
901,1
|
12
|
1225,96
|
1029,7
|
14
|
1541,82
|
1088,5
|
16
|
1761,84
|
1140.3
|
18
|
1981,22
|
1259,6
|
20
|
2157,40
|
1380,4
|
Sumber: MURYANTO dan SUBIHARTA (1989)
Keuntungan
lain yang dapat diperoleh dari ayam Cemani ini adalah bisa sebagai ayam hias
untuk kesenangan seperti halnya ayam Pelung, ayam Bekisar atau ayam Kapas.Lalu
bagaimana caranya untuk memelihara dan/atau memperbanyak ayam Cemani. Dari sumber
informasi tentang pemelihara ayam Cemani di lokasi asal sumber, ternyata tidak diperoleh
suatu keterangan yang khusus untuk memelihara warna hitam tersebut. Memang secara
ilmiah warna tampilan ayam tidak mudah untuk dipengaruhi oleh lingkungan seperti
pakan atau suhu. Sifat warna lebih banyak dipengaruhi gen yang diturunkan daritetuanya.
Oleh karena itu dalam upaya memelihara ayam Cemani, tata cara pemeliharaan ayam
Kedu sebagai jenis ayam yang paling dekat kekerabatannya dapat
diaplikasikanpada ayam Cemani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar