Selasa, 27 Agustus 2013

Budidaya Kambing PE


BUDIDAYA KAMBING PE

Terdapat indikasi bahwa kebutuhan daging domba dan kambing semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan pangsa pasar. Namun demikian permintaan tersebut kurang diimbangi dengan upaya peningkatan populasi sekaligus produktivitasnya.
Selain sebagai penghasil daging, kambing juga bisa menghasilkan susu, seperti kambing Peranakan Etawa (PE) yang mempunyai tipe Dwi Guna, yaitu penghasil daging dan sekaligus penghasil susu (perah).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing PE mampu menghasilkan susu sebanyak 0,4 – 2,2 liter per hari dengan panjang masa laktasi 92 – 256 hari. Tingkat produksi ini sebenarnya masih bisa ditingkatkan dengan penerapan manajemen yang baik, seperti dengan pemberian pakan tambahan dan pemilihan bibit yang berkualitas. Terbukti di beberapa kelompok peternak kambing PE sudah mulai banyak berkembang di Pulau Jawa yang lebih berkonsentrasi pada peningkatan produksi susu. Hal ini disebabkan karena harga susunya jauh lebih tinggi dibandingkan harga susu sapi.  
PERENCANAAN USAHA
Setiap usaha peternakan haruslah berorientasi pada keuntungan / laba agar usaha tersebut bisa berkesinambungan dan tidak terhenti di tengah jalan. Karena itu dibutuhkan perencanaan yang sangat matang dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Pada dasarnya ada empat kegiatan yang harus dilakukan oleh peternak dalam membuat perencanaan usaha peternakan kambing PE ini, yaitu :
v  Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi penentuan lokasi dan pengurusan perijinan terutama jika skala usaha relatif besar. Lokasi memegang peranan penting, karena seluruh kegiatan usaha peternakan dipusatkan disini. Kondisi iklim seperti suhu lingkungan, curah hujan, arah angin dan kelembaban udara, yang menunjang usaha peternakan kambing perah harus diperhatikan agar hasil yang diperoleh optimal.
v  Pelaksanaan
Kegiatan tahap pelaksanaan merupakan tahapan konstruksi, yaitu melakukan pembangunan kandang, menyiapkan lahan untuk ditanami hijauan pakan ternak serta mempersiapkan berbagai peralatan kandang Pembangunan kandang beserta kelengkapan infrastrukturnya harus disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara dengan tetap mempertimbangkan kemungkinan pengembangan usaha dengan tujuan untuk efesiensi penggunaan modal. Sebelum usaha peternakan dimulai, sebaiknya sudah dilakukan penanaman tanaman hijauan sehingga ketersediaan pakan hijauan terjamin.
v  Tahap Produksi
Setelah tahapan konstruksi, tahap produksi sudah bisa dilakukan, yaitu dengan melakukan pembelian kambing, pengelolaan tanaman hijauan, pengelolaan produksi hinggga pasca panen dan penjualan produk.
v  Evaluasi
Sebuah perencanaan usaha yang baik harus mencakup sebuah target yang akan dicapai dari usaha tersebut. Tujuannya adalah untuk mempermudah peternak dalam melakukan evaluasi, sampai sejauh mana target yang direncanakan sudah dicapai, mencari berbagai penyebab jika target tidak tercapai, serta melakukan perbaikan agar target tersebut bisa dicapai dan ditingkatkan. Target bisa dibuat dalam jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (2 – 5 tahun) dan jangka panjang (di atas 5 tahun).
ANALISIS USAHA
Dibawah ini adalah contoh analisis ekonomi usaha peternakan kambing PE sebanyak 10 ekor induk dan 1 ekor pejantan dengan asumsi sebagai berikut :
1.    Masa produktif induk dan pejantan adalah 5 tahun.
2.    Waktu pemeliharaan 5 tahun
3.    Upah kerja untuk pemeliharaan induk dan pejantan PE Rp 500.000 per orang
4.    Tenaga kerja untuk pemeliharaan adalah 1 orang
5.    Daya tahan kandang 5 tahun
6.    Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun
7.    Induk dikawinkan kembali 3  bulan setelah beranak
8.    Jumlah cempe sekelahiran 1,8 x 7 kali beranak x 10 ekor induk= 126 ekor.
9.    Angka kematian sekitar 10 % sehingga jumlah yang mati diperkirakan 13 ekor
10. Rasio jantan dan betina 50 : 50
11. Masa kering 2 bulan sebelum beranak kembali
12. Masa laktasi (produksi susu ) 150 hari dengan rata-rata produksi susu per hari sebanyak 1,2 liter, sehingga dalam 5 tahun, 1 ekor induk akan mengalami 7 kali laktasi
13. Harga susu kambing per liter Rp 9.000,-
14. Satu ekor kambing menghasilkan sekitar 40 kg pupuk kandang per bulan ( pupuk kandang dari cempe tidak diperhitungkan )




A.  Biaya Tetap
- Sewa lahan 1.000 m2 selama 5 th                                           2.500.000
- Pembuatan kandang                                                              5.000.000
- Pembelian 10 ekor induk                                                        7.500.000
- Pembelian 1 ekor pejantan                                                     1.500.000
- Peralatan kandang                                                                    500.000
  Total Biaya                                                                                         17.000.000         
B.  Biaya Produksi
1. Biaya Pemeliharaan Induk dan Pejantan
- Biaya pembelian konsentrat
  (0,5kgxRp1.250x30harix5thx11ekor)                                         1.031.250
- Upah tenaga kerja                                                                     500.000
- Obat-obatan (Rp250x30harix5thx11ekor)                                     412.500
2. Biaya Pemeliharaan Cempe (4 bln)
- Biaya pembelian susu sapi
  (0,5ltr x Rp3.000 x 30hr x 3blnx126ekor)                                  17.010.000
- Biaya pembelian konsentrat
  (0,2 kg x Rp 1.250 x 30 hr x 126 ekor)                                          945.000
- Obat-obatan (Rp 100 x 30 hari x 126 ekor)                                    378.000
  Total Biaya Produksi                                                              Rp 20.276.750
  TOTAL BIAYA :  1. Biaya Tetap               17.000.000
                            2. Biaya Produksi            20.276.750
                                                            Rp 37.276.750
C. Proyeksi Pendapatan
- Penjualan susu
  (1,2ltrxRp9.000x150hrx7kalix10ekor)      113.400.000
- Penjualan Cempe
  (90 ekor x Rp 400.000 )                           36.000.000
- Penjualan induk dan pejantan afkir
  (11 ekor x Rp 750.000 )                              8.250.000
- Penjualan pupuk kandang
  (40kgx12blnx5thnxRp200x11ekor)             5..280.000
   TOTAL PENDAPATAN         :         Rp 162.930.000
D.  Keuntungan ( Total Pendapatan – Total Biaya )
  KEUNTUNGAN : 1.Total Pendapatan  Rp 162.930.000
    2.Total Biaya            Rp   37.276.750
                                                           Rp 125.653.250
Jadi, penghasilan per bulan adalah : Rp 125.653.250 : 5 tahun : 12 bulan = Rp 2.095.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar