PENGEMBANGAN PETERNAKAN
DOMBA DAN
KAMBING
PENDAHULUAN
Terdapat indikasi bahwa kebutuhan akan
komoditi daging semakin meningkat seiring dengan peningkatan pangsa pasar dan
kebutuhan akan nutrisi hewani. Adanya peningkatan permintaan kebutuhan tersebut
harus diimbangi dengan upaya peningkatan populasi dan sekaligus
produktivitasnya. Salah satu cara meningkatkan produktivitas ternak sekaligus
meningkatkan pendapatan peternak diantaranya melalui pengembangan peternakan
domba dan kambing, alasannya karena kedua ternakn tersebut cepat berkembang
biak, mudah dikelola, biaya pemeliharaan murah, dagingnya disukai masyarakat
dan fesesnya dapat digunakan sebagai pupuk kandang (kompos) sehingga diharapkan
mampu menghasilkan nilai tambah bagi setiap rumah tangga petani (peternak).
POTENSI PRODUKSI
Permasalahan yang perlu segera
dipecahkan adalah bagaimana cara pembinaan petani peternak supaya mereka lebih
bergairah, memanfaatkan dan menggali potensi produksi ternak domba dan kambing.
Kiranya perlu dicari pola percontohan yang spesifik untuk tujuan pembinaan
sehingga peternak mampu meningkatkan produksi sekaligus kesejahteraannya.
Berkaitan dengan terakumulasinya populasi ternak domba dan kambing di Jawa
(sekitar 80 %), para ahli menyarankan sebaiknya pengembangan domba dan kambing
secara wkstensif lebih diprioritaskan di luar Jawa, misalnya melalui program
transmigrasi atau relokasi penduduk. Disamping itu di Jawa sendiri masih
berpeluang untuk pengembangan ternak domba dan kambing dengan sistem “Kereman“
atau penggemukan.
FAKTOR PENDUKUNG
Beberapa faktor pendukung pengembangan
usaha peternakan domba dan kambing diantaranya adalah :
a. Struktur Usaha dan Struktur
Kepemilikan
Hingga kini struktur usaha peternakan
domba dan kambing sekitar 95 % masih didominasi oleh “peternak gurem” dengan
rataan tingkat pemilikan 2 – 3 ekor. Dilain pihak usaha peternakan domba dan
kambing merupakan usaha substitusi dalam sistem usaha pertanian dan khususnya
tanaman pangan.
b. Permintaan dan Penawaran
Produksi
Potensi pasar dalam negeri menunjukkan
peranan dominan dalam memenuhi permintaan daging secara nasional. Sejalan
dengan program bantuan ternak yang pernah ada, masyarakat cenderung memilih
ternak domba dan kambing sebagai usaha baru atau pelengkap usaha pertanian
miliknya. Dengan demikian untuk kondisi peternak di pedesaan, ternak tersebut
memiliki potensi penting sebagai penunjang usaha tani.
c. Peranan Institusi
Berbeda dengan usaha bidang
perunggasan atau sapi perah misalnya, kelembagaan yang menangani peternak domba
dan kambing belum begitu menggembirakan. Himpunan Peternak Domba dan Kambing
Indonesia) sebagai wadah kegiatan peternak nampaknya belum banyak berperan
dalam upaya peningkatan kesejahteraan peternak di pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar