I.
Pendahuluan
Usaha
peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha
sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara
besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang
baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern. Salah satu factor penting
dalam pemeliharaan ternak sapi adalah pengendalian Hama Penyakit Ternak.
Dibawah ini adalah beberapa jenis hama
dan penyakit ternak yang sangat penting untuk diketahui dan diwaspadai.
II.
Penyakit Antraks
Penyebab: Bacillus anthracis yang menular
melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan. Gejala:
(1) demam tinggi, badan lemah dan gemetar; (2) gangguan pernafasan; (3)
pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul; (4)
kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga,
mulut, anus dan vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6)
limpa bengkak dan berwarna kehitaman. Pengendalian:
vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta
mengubur/membakar sapi yang mati.
III. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
Penyebab: virus ini menular melalui kontak
langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar
kuman AE. Gejala: (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh
serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas,
suhu badan menurun drastis; (3) nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama
sekali; (4) air liur keluar berlebihan. Pengendalian:
vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.
IV. Penyakit
ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
Penyebab: bakteri Pasturella multocida.
Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri. Gejala:
(1) kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan
kebiruan; (2) leher, anus, dan vulva membengkak; (3) paru-paru meradang,
selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua; (4) demam dan sulit
bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi
akan mati dalam waktu antara 12 - 36 jam. Pengendalian: vaksinasi
anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
V.
Penyakit radang kuku atau kuku
busuk (foot rot)
Penyakit
ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor. Gejala:
(1) mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh;
(2) kulit kuku mengelupas; (3) tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit; (4)
sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.
VI. Pengendalian
Pengendalian
penyakit sapi yang paling baik menjaga kesehatan sapi dengan tindakan
pencegahan. Tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan sapi adalah:
1. Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya,
termasuk memandikan sapi.
2. Sapi yang sakit dipisahkan dengan sapi sehat
dan segera dilakukan pengobatan.
3. Mengusakan lantai kandang selalu kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar