BERTANAM
MELON HIDROPONIK
PENDAHULUAN
Istilah
“Hidroponik” lebih akrab dikenal sebagai usaha bercocok tanam tanpa tanah.
Karena budidayanya yang tanpa tanah itulah bercocok tanam melon secara
hidroponik dapat dilakukan di mana saja.
KEUNTUNGAN
BERTANAM MELON HIDROPONIK
1.
Penanaman
dapat dilakukan di sembarang tempat.
2.
Pertumbuhannya
bisa lebih terpelihara dengan baik
3.
Bisa
ditanam kapan saja
4.
Lebih
mudah pengontrolan kesehatan dan dan perkembangan tanaman
5.
Buah
yang dihasilkan penampilannya bersih – bersih dan terhindr dari serangan hama
dan penyakit.
RAGAM
KULTIVAR MELON
Melon (Cucumis
melo) dari famili Cucurbitaceae, tumbuh merambat di tanah, tapi juga dapat
merambat tegak pada kayu atau tali rambatan.
Tanaman melon yang banyak diusahakan
sebagai penghasil buah komersial di Indonesia adalah :
·
Sky
Rocket (Cucumis melo var. reticulates),
·
Honey
Dew (Cucumis melo var. inodorus),
·
Jade
Dew.
Melon Sky Rocket
paling banyak digemari di Indonesia, karena warna daging buahnya hijau
kekuningan mirip alpukat, rasanya manis, aromanya harum. Kalau kulit luarnya
agak keras dan tebal , daging buahnya juga agak tebal, hampir 2/3 bagian dari
seluruh isi buah. Benihnya ada yang berasal dari Taiwan, Amerika Serikat dan
Jepang. Semua varietas melon itu bisa dihidroponikkan, namun pada umumnya yang
sering dicoba hanyalah cultivar Sky Rocket dan Jade Dew.
SYARAT
TUMBUH TANAMAN MELON
v Pada ketinggian 300-1000 m
dpl.
v Membutuhkan suhu udara yang
cukup panas (35-37,5C) dengan pengairan yang cukup baik. Suhu untuk persemaian
antara 26-28 C.
v Membutuhkan cukup sinar
matahari penuh sepanjang 10-12 jam perhari.
v Kelembaban udara sekitar 60%.
v pH media tanamnya netral atau
paling tidak antara 5,8 – 7,2.
MEDIA
PASIR UNTUK MELON HIDROPONIK
A.
PENDAHULUAN
Persiapan media
pasir : Sebelum digunakan, pasir perlu dicuci dulu sampai bersih. Caranya,
pasir disemprot air berulang-ulang atau menggunakan air pancuran. Setelah itu
pasir ditiriskan, kemudian dijemur sampai kering. Selanjutnya, pasir dimasukkan
dalam kantong plastik hitam (poly bag) berukuran 40 x 30 cm, sisi-sisinya
dilubangi sebanyak 4 lubang masing-masing berdiameter 0,5 cm. Polybag diisi
kerikil atau ijuk sebelum diisi pasir sampai 1 cm di bawah permukaaan plastik.
Polybag lalu ditaruh ditempat terbuka, agar lebih gampang menerusakan air hujan
yang berlebihan. Polybag atau pot hidroponik yang diletakkan di dalam rumah
plastik tidak perlu diisi kerikil atau ijuk.
B.
PENYEMAIAN BENIH
Bibit melon yang
akan dihidroponikkan harus disemaikan terelebih dahulu. Tempat penyemaiannya
berupa kotak kayu berukuran 60 x 40 x 10 cm berisi pasir halus yang sudah
dicuci setebal 7-8 cm. Sebelum disemai, benih direndam dalam air selama 1 jam,
lalu direndam dalam larutan fungisida selama 20-30 menit. Setelah itu biji ditanam
di kotak pnyemaian dengan posisi bagian lembaga (bakal akar, batang, dan daun)
menghadap ke bawah, agar tanaman bisa tumbuh tegak dengan baik. Jarak tanamnya
5 x 3 cm. Sehari tiga kali semaian itu disiram dengan 0,5 gembor air (1 gembor
= 8 lt air). Kotak semaian ditaruh di tempat teduh. Setelah tiga minggu benih
yang telah tumbuh menjadi bibit tanaman bisa langsung dipindahkan ke pot
hidroponik yang telah dipersiapkan. Cara memindahkannya, bibit diciduk
menggunakan sendok sedalam 5 cm, lalu ditanam pada pot hidroponik yang
sebelumnya telah digali sedalam 5 cm pula. Pemindahan dilakukan setelah tanaman
disiram air agar tidak layu. Tanaman melon dalam pot hidroponik itu bisa
ditaruh di halaman terbuka atau di dalam rumah plastik yang dibuat melengkung dengan
tinggi 4 m. Jarak antar pot atau antar tanaman 50-60 cm. Bagian bawah pot
diberi alas batu bata atau lembaran papan/kayu, agar dasar pot tidak
berhubungan langsung dengan tanah.
PEMELIHARAAN
TANAMAN MELON
A. PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah berdaun 6
lembar, tanaman mulai diarahkan agar batangnya sesuai dengan yang kita
kehendaki. Tunas yang tumbuh pada ketiak daun pertama sampai kelima dipangkas.
Pemangkasan bisa segera dimulai begitu tanaman sudah berdaun 7-8 helai. Setelah
pertumbuhan batang mencapai 20-25 ruas, maka pucuk atau tunas apikalnya
dipangkas pada siang hari saat udara panas. Bersamaan dengan pemangkasan itu,
segera disiapkan pula rambatannya berupa rentangan tali plastik setinggi 1,5 m
yang diikatkan pada patok kayu atau bambu. Sekitar 2 minggu sejak dipangkas
tanaman sudah mulai mengeluarkan bunga yang akan menjadi calon buah. Calon buah
yang dipelihara hanya 1-2 buah saja yang terletak pada ruas ketiak daun
kesepuluh dan ketigabelas.
Penyiraman Dan Pemupukan
Penyiraman larutan
pupuk dilakukan rutin 2-3 kali sehari. Komposisi larutan pupuk adalah campuran
100 gram Phostrogen (pupuik lewngkap yang mengandung NPK 10-10-27 dan unsure
mikro), 10 gr TSP, 10 gr KCl, dan 15 gr urea dengan 50 lt air bersih. Larutan
pupuk sebaiknya diencerkan lagi dengan mencampurkannya ke dalam air penyiram,
baru kemudian disiramkan ke tanaman. Pada usia vegetatif (sebelum berbunga),
tanaman melon bisa disemprot dengan pupuk daun, seminggu sekali. Setiap 1cc
pupuk dicampur dengan 1 liter air.
B. PEMELIHARAAN BUAH
Buah melon yang
sudah sebesar gundu (diameter 1cm) perlu dibungkus kantung plastik transparan,
agar tidak terserang lalat buah mentimun. Untuk mencegah serangan lalat buah,
tanaman disemprot insektisida, misalnya Malathion, Folithion 50 EC, Kelthane,
atau Tedion. Selain itu bagian bawahnya diberi penyangga kantung paranet agar
tangkai dan cabangnya tidak ngelendong ke bawah karena keberatan. Kamatangan
buah melon sangat bergantung pada varietas dan iklim setempat. Melon Sky Rocket
sudah bisa dipetik buahnya pada umur 60-75 hari sejak berbunga. Untuk melon
Jade Dew buah pertamanya sudah bisa dipetik pada umur 45 hari sejak berbunga,
dan buah kedua dipetik 45 hari kemudian. Tanda buah siap petik :
Buahnya beraroma harum, Warna kulitnya
kekuningan, Tangkai buahnya retak,
Garis pemisah antara tangkai dan
buahnya tampak jelas. Buah melon yang kulit luarnya berurat seperti jala, urat
itu tampak menonjol tegas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar