Selasa, 27 Agustus 2013

Kambing PE Penghasil Susu Kambing


KAMBING PE PENGHASIL SUSU KAMBING
Kambing Etawa adalah kambing dengan postur tubuh besar dan telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung serta bulu di bagian paha belakang sangat panjang. Berat badan kambing etawa jantan bisa mencapai 90 kg dan betinanya hanya 60 kg. Pada Kambing Etawa betina, ambing tumbuh dengan baik dengan puting memanjang. Produksi susunya sangat tinggi, yakni bisa mencapai 235 kg per masa laktasi sekitar  261 hari. Pada masa puncak laktasi produksinya bisa mencapai 3,8 kg perhari.  Disebabkan tingkat produksi susu dan laju pertumbuhannya yang tinggi serta menghasilkan kambing Peranakan Etawa (PE). Sentra terbesar kambing PE adalah di wilayah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Ciri-ciri kambing PE antara lain : panjang telinga berkisar antara 18 – 30 cm; bobot badan jantan dewasa 40 kg sedangkan yang betina 35 kg; Tinggi pundak berkisar 76 – 100 cm; warna bulu bervariasi dari coklat sampai hitam.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi penyakit TBC, membantu memulihkan kondisi orang yang baru sembuh dari suatu penyakit dan mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Dokter George Dermitt seorang pakar kesehatan yang berasal dari Ohio ( Amerika Serikat ) memakai susu kambing untuk anak-anak yang menderita penyakit eksim (gatal di kulit) dan hasilnya cukup memuaskan. Beberapa pakar penyakit kulit di New Zealand juga menganjurkan pasiennya untuk mengkonsumsi susu kambing unuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama di bagian wajah. Kandungan gizi dalam susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak serta membantu menjaga keseimbangan pada proses metabolisme, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, serta membantu pembentukan sel-sel dalam darah dan jaringan tubuh. Susu kambing juga baik diberikan kepada wanita dewasa untuk mengembalikan zat besi setelah masa haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan serta perdarahan setelah melahirkan (perdarahan postpartum). Disamping itu, kandungan berbagai mineral dalam susu kambing memperlambat osteoporosis atau kerapuhan tulang.
&  KANDUNGAN SUSU KAMBING
 Di Indonesia, susu kambing biasanya dikonsumsi dalam bentuk susu segar. Di beberapa Negara, susu kambing sudahdijual dalam berbagai bentuk makanan olahan, seperti yoghurt dan keju. Sementara itu, di New Zealand sudah dipasarkan susu kambing dalam kemasan kapsul. Hasil penelitian United States Department of Agriculture (USDA) tentang perbandingan komposisi kimia antara susu sapi, susu kambing dan air susu ibu (ASI) dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
            Tabel 1. Perbandingan komposisi kimia antara susu sapi, susu kambing dan air susu ibu (ASI)
          
Komposisi Kimia
S. Sapi
S. Kambing
ASI
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kalori (cal)
Fosfor (gr)
Kalsium (gr)
Magnesium (gr)
Besi (gr)
Natrium (gr)
Kalium (gr)
Vitamin A (IU)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niacin (mg)
Vitamin B6 (mg)
3,3
3,3
4,7
61
93
19
13
0,05
49
152
126
0,04
0,16
0,08
0,04
3,6
4,2
4,5
69
111
134
14
0,05
50
204
185
0,05
0,14
0,28
0,05
1,0
4,4
6,9
70
14
32
3
0,03
17
51
241
0,014
0,04
0,18
0,01
Sumber: USDA, 1976
Penelitian lain yang dilakukan di Indonesia menunjukkan kandungan lemak dan protein yang lebih variatif dalam susu kambing (Tabel 2).
Tabel 2. Komposisi Kimia Susu Kambing
Komposisi Kimia
Susu Kambing
Air (gr)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kalori (cal)
Fosfor (gr)
Kalsium (gr)
Besi (gr)
Vitamin A (IU)
Niacin (mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Vitamin B12 (mg)
83 – 87,5
3,3 – 4,9
4 – 7,3
4,6
67
106
129
0,05
185
0,3
0,04
0,04
0,07
Sumber: Balitnak Bogor, dikutip dari Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar