Rabu, 28 Agustus 2013

Panen Dan Pasca Panen




PANEN DAN PASCA PANEN
 


Panen dan pascapanen perlu ditangani secara tepat karena:
1.    Kehilangan hasil dan penurunan mutu selama proses panen dan pascapanen masih tinggi (sekitar 20%).
2.    Penanganan panen dan pascapanen yang kurang baik menyebabkan kualitas benih rendah.
Panen pada waktu yang tepat
1.    Perhatikan umur tanaman; antara varietas yang satu dengan lainnya kemungkinan berbeda.
2.    Hitung sejak padi mulai berbunga, biasanya panen jatuh pada 30 – 35 hari setelah padi berbunga.
3.    Jika 95 % malai menguning, segera panen.
Panen dan perontokan
1.    Gunakan alat sabit bergerigi atau mesin pemanen.
2.    Potong pada bagian tengah atau atas rumpun bila dirontok dengan power thresher.
3.    Potong bagian bawah rumpun, jika perontokan dilakukan dengan pedal thresher.
4.    Gunakan tirai penutup dan alas agar gabah tidak hilang atau berserakan.
Pengeringan
1.    Jemur gabah di atas lantai jemur.
2.    Ketebalan gabah 5 – 7 cm.
3.    Lakukan pembalikan setiap 2 jam sekali.
4.    Pada musim hujan, gunakan pengering buatan.
5.    Pertahankan suhu pengering 42oC untuk mengeringkan benih.
6.    Pertahankan suhu pengering 50 oC untuk gabah konsumsi.
Penggilingan dan Penyimpanan
1.    Untuk memperoleh beras dengan kualitas tinggi, perhatikan waktu panen, sanitasi (kebersihan), dan kadar air gabah (12-14%).
2.    Simpan gabah/beras dalam wadah yang bersih dalam lumbung/gudang, bebas hama, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
3.    Simpan gabah pada kadar air kurang dari 14% untuk konsumsi dan kurang dari  13% untuk benih.
4.    Gabah yang sudah disimpan dalam penyimpanan, jika akan digiling, dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar air mencapai 12-14%.
5.    Sebelum digiling, gabah yang baru dikeringkan diangin-anginkan terlebih dahulu untuk menghindari butir pecah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar