Rabu, 17 Februari 2016

Pestisida Hayati

PESTISIDA HAYATI

Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengan lingkungan.
Bahan dan Alat:
·         2 kg gadung.
·         1 kg tembakau.
·         2 ons terasi.
·         ¼ kg jaringao (dringo).
·         4 liter air.
·         1 sendok makan minyak kelapa.
·         Parutan kelapa.
·         Saringan kelapa (kain tipis).
·         Ember plastik.
·         Nampan plastik.
Cara Pembuatan:
Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung). Gadung dikupas kulitnya dan diparut. Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas. Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas. Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.
Dosis:
·         1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.
·         2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.
Kegunaan:
·         Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.
·         Dapat menolak hama dan penyakit.
·         Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.
Sasaran:
Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.
Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan. Prinsip dari pertanian oragnik adalah keseimbangan alam, lihat tabel dibawah.
Tabel: Beberapa Jenis Hama Padi, Musuh Alami dan Ambang Batas Kendali

Jenis Hama Padi
Musuh Alami
Batas Ambang Kendali
Wereng batang coklat
Kepik, laba-laba
1,5 wereng dewasa tiap rumpun
Lembing batu
Belalang, laba-laba
10 kepik tiap 20 rumpun
Ulat grayak
Semut, tawon, laba-laba
25% daun rusak sebelum umur 60 hari, selebihnya 15% daun rusak
Ulat hama putih palsu
Laba-laba
50 persen daun rusak sebelum umur 20 hari, selebihnya 15%



Tidak ada komentar:

Posting Komentar